Laporan keuangan PT Bank Mandiri Tbk menunjukkan, bank ini mengantongi laba periode berjalan yang diatribuskan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp55,78 triliun pada 2024.
Angka tersebut naik 1,31% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp55,06 triliun pada 2023.
Emiten berkode BMRI ini mencetak pendapatan bunga dan syariah bersih hingga Rp104,27 triliun pada 2024. Pendapatan ini naik hingga 6,39% (yoy) dari sebelumnya Rp98 triliun.
Melansir Katadata yang merujuk laporan resmi yang dirilis Bank Mandiri dalam corporate snapshot, tingginya laba tersebut mendorong return on equity (ROE) Bank Mandiri mencapai 21,2%. Capaian ROE ini mencerminkan profitabilitas yang kuat di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Analis Investasi Stocbit, Everson Sugianto mengatakan capaian kinerja Bank Mandiri sepanjang 2025 memberi sinyal positif bagi investor.
“Hasil ini in-line dengan ekspektasi, setara 99% estimasi FY24 konsensus,” ujar Everson seperti dikutip, Rabu (5/2/2025).
(Baca juga: Laba Bank Mandiri Naik 5,22% pada Semester I 2024)
Adapun kredit yang disalurkan sepanjang tahun lalu mencapai Rp1.670 triliun, dengan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross yang turun dari 1,02% pada 2023 menjadi 0,97%, serta NPL net yang sebesar 0,33% per Desember 2024.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp1.699 triliun dengan rasio current account savings account (CASA) mencapai 74,8%. Hal ini mengindikasikan struktur pendanaan yang efisien.
Bank Mandiri juga melaporkan total aset berdasar tahun buku 2024 mencapai Rp2.427 triliun yang mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia. Aset itu naik dari 2023 yang sebesar Rp2.174 triliun.
Liabilitas bank pelat merah ini mencapai Rp1.860 triliun dan ekuitasnya sebesar Rp313,47 triliun pada 2024.
(Baca juga: Harga Saham Bank BUMN Melemah Setahun Terakhir (10 Februari 2025))