Sistem kerja 4 hari sepekan bisa memberi dampak positif bagi kesehatan mental karyawan.
Hal ini terlihat dari laporan riset Experimenting with a 4 day week in Australasia yang dirilis 4 Day Week Global (4DWG), organisasi non-profit yang mempromosikan kesejahteraan pekerja.
Pada 2022 4DWG menginisiasi program uji coba kerja 4 hari dan libur 3 hari sepekan, selama 6 bulan berturut-turut, di 26 perusahaan.
Perusahaan yang ikut uji coba ini tersebar di Australia, Selandia Baru, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada, dengan jumlah total karyawan 758 orang.
4DWG kemudian melakukan riset terkait performa perusahaan dan karyawan selama uji coba berlangsung.
Salah satu temuannya, setelah menerapkan kerja 4 hari sepekan, 64% responden karyawan merasa tingkat burnout atau kelelahan kronis mereka berkurang.
Kemudian 62% responden merasakan peningkatan emosi positif, 49% emosi negatifnya menurun, dan 38% stresnya berkurang.
"Dengan bekerja 4 hari sepekan saya bisa lebih fokus dalam urusan keluarga, kesehatan, dan hidup saya secara keseluruhan. Saya pergi ke kantor dengan rasa syukur dan ketenangan, dan ini membantu saya membuat keputusan yang lebih baik," kata salah satu responden 4DWG.
4DWG juga menemukan, sebagian besar perusahaan yang terlibat dalam uji coba ini menilai sistem kerja 4 hari sepekan baik untuk mereka.
"Dalam skala 1-10, dari sangat negatif hingga sangat positif, sebanyak 21 perusahaan memberi skor 8,2 untuk program uji coba ini," kata tim 4DWG dalam laporannya.
(Baca: Karyawan Libur 3 Hari Sepekan, Produktivitas Bisa Naik)