Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,43 juta jiwa pada Agustus 2022.
Pengangguran terbuka paling banyak berstatus lulusan sekolah menengah atas, sedangkan paling sedikit dari kelompok penduduk yang tidak pernah sekolah.
Rinciannya, ada 673,49 ribu (7,99%) penganggur yang merupakan lulusan universitas, kemudian 159,49 ribu (1,89%) penganggur lulusan Akandemi/Diploma, dan 1,66 juta jiwa lulusan SLTA Kejuruan/SMK.
Selanjutnya ada 2,48 juta jiwa (29,41%) penganggur lulusan SLTA Umum/SMU, 1,5 juta (17,81%) lulusan SLTP, dan 1,27 juta jiwa (15,12%) lulusan SD.
Terakhir ada 653,13 ribu jiwa (7,87%) penganggur yang tidak/belum tamat SD, dan 15,21 ribu jiwa (0,18%) tidak/belum pernah sekolah.
Pada Agustus 2022 jumlah penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 209,42 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, yang masuk kategori angkatan kerja sebanyak 143,72 juta jiwa, terdiri dari 135,3 juta jiwa bekerja dan 8,42 juta jiwa menganggur/tidak bekerja..
Ada pula 65,7 juta jiwa penduduk yang masuk kelompok usia kerja, tapi bukan angkatan kerja karena masih sekolah, mengurus rumah tangga, atau melakukan kegiatan lainnya.
(Baca: Ekonomi Terus Pulih, Tingkat Pengangguran Terbuka Turun Jadi 5,86% pada Agustus 2022)