Langkah Efisiensi yang dilakukan oleh Pertamina mampu mendongkrak pertumbuhan laba semester I 2016 sebesar 221 persen menjadi US$ 1,83 dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melebihi capaian perusahan migas multinasional lainnya seperti Pemex. Bahkan, beberapa perusahaan migas global justru mengalami penurunan laba yang cukup signifikan hingga mencatat kerugian.
Program penghematan perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang diberi tajuk Breakthrough Project 2016 berhasil menghemat US$ 1,2 miliar hingga akhir Juni lebih tinggi dibandingkan target sebelumnya, yakni US$ 838 juta. Kebijakan ini mampu menopang kinerja Pertamina saat harga minyak sempat jatuh hingga di bawah US$ 30 per barel.