Laporan Handbook Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, total penjualan batu bara domestik Indonesia mencapai 212,86 juta ton pada 2023. Volumenya turun 1,36% dari 2022 yang sebesar 215,81 juta ton.
Berdasarkan kategori penggunaannya, penjualan terbesar untuk pembangkit listrik sebesar 121,19 juta ton pada 2023. Meski begitu, volume penjualan ini turun 6,21% dari 2022 yang menyentuh 129,22 juta ton.
Penjualan terbesar kedua untuk besi, baja, dan metalurgi sebesar 60,11 juta ton pada 2023. Angkanya naik signifikan hingga 21,74% dari 2022 yang sebesar 49,37 juta ton.
Terbesar ketiga untuk semen, tekstil, dan pupuk sebesar 9,8 juta ton. Penjualannya ambruk 25,19% dari 2022 yang sebesar 13,11 juta ton.
Keempat ada pulp dan kertas sebesar 5,37 juta ton pada 2023, turun 14,66% dari 2022 yang sebesar 6,3 juta ton.
Kelima adalah briket sebesar 980 ton pada 2023. Tak ada catatan penjualan untuk kategori ini selama 2021-2022.
Adapun kategori lainnya terhimpun hingga 16,37 juta ton pada tahun lalu.
(Baca juga: Target Eksplorasi Batu Bara RI, Daerah Tambang NU Terbesar Kedua)