PT Pertamina (Persero) mencatat, penyaluran kuota bahan bakar bersubsidi (BBM) bersubsidi Pertalite hingga Oktober telah terserap 24,5 juta kiloliter (kl).
Ini artinya, penyaluran kuota telah mencapai 82% dari kuota tahun ini yang sebanyak 29,9 juta kl. Dengan demikian, sisa kuota Pertalite hanya tinggal 5,4 juta kl hingga akhir tahun.
Sementara, penyaluran kuota BBM bersubsidi solar telah mencapai 14,4 juta kl atau 81% dari kuota sebesar 17,8 juta kl, sehingga hanya tersisa 3,4 juta kl.
Stok kuota BBM bersubsidi Pertalite dan solar tersebut harus mencukupi hingga akhir tahun. Sebab, pemeritah bakal sulit untuk kembali menambah kuota jika konsumsi terus meningkat.
"Diharapkan sisa kuota BBM bersubsidi mencukupi hingga akhir tahun," ujar Sektetaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting dikutip dari Katadata.co.id, Senin (7/11).
Adapun kuota BBM bersubsidi yang tersisa saat ini merupakan hasil penambahan yang dilakukan oleh pemerintah pada awal Oktober lalu. Pemerintah sebelumnya menambah jatah kuota BBM bersubsidi Pertalite sebanyak 6,86 juta kl dari kuota awal 23,05 juta kl.
Sedangkan, penambahan BBM bersubsidi solar sebanyak 2,73 juta kl dari kuota awal tahun yang sebesar 15,1 juta kl. "Dihimbau agar masyarakat dapat menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan di masing masing kendaraan," ujar Irto.
Kepala Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas atau BPH Migas, Erika Retnowati, mengatakan penambahan kuota BBM bersubsidi bertujuan untuk menutup potensi kelangkaan BBM akibat lonjakan konsumsi hingga akhir tahun. Menurut Erika, pasokan BBM bersubsidi hanya akan tahan sampai Oktober jika tidak ada penambahan kuota.
(Baca: BBM Subsidi Mau Habis, Pemerintah Tambah Kuota Pertalite dan Solar)