Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Merangin, pada 2023 mencapai Rp22,52 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp20,28 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,78%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 383,68 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp61.140 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 160.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp11,49 triliun. Nominal ini tumbuh 5,12%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 9,22% menjadi Rp3 triliun kemudian urutan ketiga diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan PDRB Rp1,77 triliun (7,94%).
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp873,54 miliar. Sektor ini tercatat tumbuh 7,1% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp820,36 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Merangin pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Merangin ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 49,2%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.