Harga-harga komponen penyumbang inflasi makanan, minuman dan tembakau di Kota Semarang pada November lalu mencapai 0,61%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,56%. Di antara sembilan kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang 0,61% inflasi daerah.
(Baca: Bulan November, Inflasi Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kota Medan -0,19%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kota Semarang berada di level 109,61 pada November 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 108,95.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 14.22% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kota Semarang telah mengalami pertumbuhan 1,28% (year to date/ytd).
(Baca: Inflasi Transportasi di Kota Mataram Bulan November 0,06%)
Subkelompok inflasi ini mengalami peningkatan tertinggi di urutan kedua dibanding sub kelompok penyumbang inflasi lainnya.
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per November di Kota Semarang :
- Kelompok rokok dan tembakau 0,04%
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,11%
- Kelompok makanan 0,74%
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,61%
Dibandingkan dengan 149 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,78% dengan IHK sebesar 108.96 dan terendah terjadi di Kabupaten Jayawijaya turun 0,42% dengan IHK sebesar 115,07. Sementara untuk Kota Semarang ini menempati urutan 69.
Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau tertinggi pada November 2024:
- Kota Jayapura 3,76%
- Kabupaten Minahasa Utara 2,98%
- Kabupaten Muara Enim 2,85%
- Kabupaten Tanah Laut 2,66%
- Kabupaten Badung 2,52%
- Kabupaten Konawe 2,48%
- Singaraja 2,35%
- Kabupaten Labuhan Batu 2,34%
- Kabupaten Ogan Komering Ilir 2,2%
- Kabupaten Lampung Timur 2,19%