Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah uang kartal yang beredar mencapai Rp 854,28 triliun pada Oktober 2021. Rinciannya, uang yang beredar di masyarakat senilai Rp 759,9 triliun pada. Angka tersebut tumbuh 1,51% dari bulan sebelumnya dan naik 7,36% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan uang yang beredar di perbankan mencapai Rp 94,36 triliun pada Oktober 2021. Nilai tersebut tumbuh 1,34% dibanding bulan sebelumnya, namun turun 4,54% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata bulanan uang keluar dalam satu tahun mencapai Rp 48,05 triliun.
Uang kartal yang beredar di masyarakat tersebut hanya 12,6% dari total dana pihak ketiga (DPK) dan hanya mencapai 9,24% dari konsumsi rumah tangga harga berlaku.
Dalam paparan publiknya, BI mengatakan kondisi likuiditas sangat longgar didorong kebijakan moneter yang akomodatif dan sinergi antara bank sentral dengan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
BI telah menambah likuidtas (quantitative easing) ke perbankan sebesar Rp 141,19 triliun sepanjang tahun ini hingga 14 Desember 2021.
Tidak hanya itu, BI juga melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 201,32 triliun untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Dengan rincian, Rp 143,32 triliun di pasar perdana dan dalam bentuk private placement senilai Rp 58 triliun pada November 2021.