Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Kuningan, pada 2023 tercatat Rp32,54 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp29,52 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,11%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,22 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp27.080 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 423.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Kuningan merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp7,72 jutajuta. Nominal ini tumbuh 2,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp7,03 jutajuta.
Setelahnya sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 9,99% menjadi Rp5,19 jutajuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,17% menjadi Rp4,42 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp2,75 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Kuningan pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Kuningan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 20,05%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, sektor jasa pendidikan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.