Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,94% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III 2023.
Angka pertumbuhan itu hanya tumbuh 1,60% (quarter-to-quarter/qtq) bila dibandingkan kuartal II 2023 sebesar 5,17% secara tahunannya (yoy). Nilai kuartal III 2023 juga lebih rendah dari kuartal III 2022 yang sempat mencapai 5,73% (yoy).
BPS mengatakan, penurunan pertumbuhan ekonomi ini pun dialami di hampir seluruh wilayah RI. Ini terlihat dari produk domestik regional bruto (PDRB) per pulau.
"Laju pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 dibanding triwulan III 2022 (yoy) mengalami pertumbuhan yang melambat di hampir seluruh wilayah Indonesia," kata BPS dalam laporannya yang dipublikasikan Senin (6/11/2023).
(Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Turun Jadi 4,94% per Kuartal III 2023)
Berdasarkan pulaunya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua yang tercatat hingga 9,25% (yoy). Diikuti Pulau Sulawesi sebesar 6,44%.
Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa kompak tumbuh sebesar 4,83%. Sementara pertumbuhan Pulau Sumatra sebesar 4,50%.
Adapun pertumbuhan terendah dialami Pulau Bali dan Nusa Tenggara yang tumbuh sebesar 3,43%.
Namun, struktur perekonomian Indonesia masih disumbang terbanyak oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dengan peranan terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 57,12% (yoy).
Kemudian diikuti Pulau Sumatra dengan kontribusi sebesar 22,16% dan Pulau Kalimantan sebesar 8,08%.
Di bawah Kalimantan ada Pulau Sulawesi dengan andil sebesar 7,25%. Lalu Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,80% serta Pulau Maluku dan Papua sebesar 2,59%.
(Baca juga: Kuartal I 2023, Jawa Masih Mendominasi Kontribusi PDRB dan Sulawesi Alami Pertumbuhan Tertinggi)