Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) secara keseluruhan mengalami inflasi 4,22% (year-on-year/yoy) pada April 2022.
Adapun sektor pertambangan dan penggalian mencatatkan laju inflasi harga perdagangan besar (HPB) paling cepat dalam periode ini, yaitu 8,58% (yoy).
“Penyebab utamanya adalah kenaikan IHPB sektor pertambangan dan penggalian khususnya pada komoditas garam, batu bara, dan pasir,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (9/5/2022).
Sektor manufaktur juga mencatatkan laju inflasi HPB yang pesat, yaitu 5,15% (yoy). Inflasi di sektor ini didorong terutama oleh minyak goreng, bensin dan daging ayam ras, menurut Kepala BPS.
Sementara inflasi HPB sektor pertanian hanya tumbuh 0,12% (yoy) pada April 2022.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai laju inflasi harga perdagangan besar, yang secara konsisten lebih tinggi dari laju inflasi harga konsumen, dapat menimbulkan risiko tekanan inflasi dari sisi suplai ke sisi permintaan.
(Baca: Inflasi RI April 2022 Tertinggi sejak Awal Pandemi)