Pada 2050, ekonomi Indonesia diprediksi mampu bertengger di posisi empat dunia. Berdasarkan proyeksi dari Pricewaterhouse Coopers (PwC), Indonesia akan berada di peringkat lima pada 2030 dengan estimasi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar US$ 5,42 triliun dan naik ke peringkat empat pada 2050, dengan estimasi nilai PDB sebesar US$ 10,5 triliun atau sekitar Rp 140 ribu triliun.
Tiongkok tetap berada di peringkat pertama, baik dalam kondisi perekonomian saat ini maupun proyeksi pada 2030 dan 2050. Pada 33 tahun mendatang estimasi GDP Tiongkok mencapai US$ 58,5 ribu triliun atau sekitar Rp 789 ribu triliun. Sementara Amerika Serikat turun ke posisi ketiga. Selain itu peringkat negara-negara di Eropa juga mengalami penurunan.
Dalam riset bertema "The Long View How will the global economic order change by 2050?", PwC memproyeksikan pertumbuhan global jangka panjang untuk 32 ekonomi terbesar di dunia yang menggambarkan 85 persen GDP dunia. Nilai proyeksi itu didapat menggunakan metode pendekatan paritas daya beli, variabel demografi, tingkat pendidikan, dan modal investasi yang akan masuk ke negara.