Realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 rendah dibandingkan dengan 2016. Data kementerian Keuangan mencatat bahwa realisasi belanja pemerintah periode 1 Januari-20 Februari 2017 sebesar Rp 168,63 triliun atau hanya 8,1 persen dari target APBN 2017. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, yakni mencapai Rp 189,41 triliun atau 9,1 persen dari APBNP 2016.
Sementara penerimaan pemerintah periode 1 Januari-20 Februari 2017 justru mencatat kenaikan menjadi Rp 145,443 triliun atau 8,4 persen dari APBN. Yang berarti lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 138,75 triliun atau 7,8 persen dari APBN.
Adapun defisit anggaran periode 1 Januari-20 Februari 2017 tercatat Rp 22,2 triliun atau 6,7 persen dari APBN 2017. Jumlah ini juga lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 50,66 triliun atau 17,1 persen dari APBN. Untuk rasio defisit anggaran terhadap produk domestik bruto pada 2017 sebesar 0,16 persen, juga lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 0,42 persen.