Bank Indonesia (BI) melaporkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini menurun bulan sebelumnya. Itu tercermin dari Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) November 2022 sebesar 119,1, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 120,3.
Kendati demikian, BI menyatakan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga lantaran berada pada area optimis (>100).
Terjaganya optimisme konsumen pada November 2022 ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) maupun Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE). Ekspektasi konsumen ke depan tetap kuat, ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.
Sementara itu, IKE tercatat masih pada area optimis meski sedikit menurun, sejalan dengan penurunan indeks penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, maupun pembelian barang tahan lama.
Melansir Antara, Masih terjaganya keyakinan konsumen terutama terindikasi pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta. Berdasarkan usia, IKK November 2022 yang kuat ditopang terutama oleh responden berusia 20–30 tahun
Secara spasial, IKK tercatat turun pada sebagian kota yang disurvei, terdalam di Banjarmasin (-8,8 poin), diikuti kota Surabaya (-7,1 poin) dan Manado (-6,8 poin). Sementara itu, beberapa kota masih mencatat kenaikan IKK, tertinggi di Makassar (14,1 poin), diikuti Padang (5,6 poin), dan Bandar Lampung (5,3 poin).
Selain itu rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit menurun, terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) sebesar 74,7 persen dari semula 75 persen.
Rata-rata proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) tercatat sebesar 9,6 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil pada November 2022, yaitu sebesar 15,7 persen.
(baca: Optimisme Konsumen Soal Lapangan Kerja Menguat pada Juni 2022)