Gunung Dukono di Maluku Utara kembali erupsi pada Selasa (9/7/2024) pukul 17.56 WIT. Dalam sepekan terakhir, Gunung Dukono hanya sekali erupsi.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau 2.287 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 milimeter dan durasi 119,92 detik.
(Baca: Update: Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Sumbar Jadi 50 Orang)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Dukono di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 9 Juli 2024 pukul 00.00-23.59 WIT menunjukkan terjadi 20 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15-34 milimeter dan lama gempa 34,3-57,16 detik.
Kemudian, 14 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 12-34 milimeter s-p 10,37-43,15 detik dan lama gempa 61,1-88,35 detik serta 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-10 milimeter dominan 4 milimeter.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 kilometer.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.543 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (680 kali letusan) sedangkan Gunung Dukono erupsi 29 kali.
(Baca: Ada 31 Bencana di Indonesia pada Akhir Mei 2024, Banjir Mendominasi)