Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Intan Jaya Naik 6,99% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 22/08/2024 10:19 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah mencapai 41,29% pada 2023.

Angka tersebut turun 13,96% dari tahun sebelumnya sebesar 55,25%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 6,99%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Intan Jaya lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Intan Jaya yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 41,29% dari total penduduk.

Dibanding 7 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Tengah, PoU di Kabupaten Intan Jaya ada di urutan ke-4. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Nabire (28,08%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Dogiyai (67,17%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Tengah pada 2023.

  1. Kabupaten Nabire: 28,08%
  2. Kabupaten Mimika: 28,76%
  3. Kabupaten Puncak Jaya: 39,43%
  4. Kabupaten Intan Jaya: 41,29%
  5. Kabupaten Puncak: 47,27%
  6. Kabupaten Paniai: 58,96%
  7. Kabupaten Deiyai: 66,76%
  8. Kabupaten Dogiyai: 67,17%

(Baca: 33% Populasi Kalimantan Utara ada di Kota Tarakan pada Desember 2023)

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua