Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Jumat Sore, Statusnya Waspada
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Jumat (20/6/2025) pukul 15.49 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 13 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 2.123 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi 44 detik.
(Baca: Bekasi Masuk 10 Daerah Risiko Banjir Tertinggi di Jawa Barat)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 20 Juni 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 179 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 19-40 milimeter dan lama gempa 31-87 detik. Kemudian, 275 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3,1-18,7 milimeter dan lama gempa 26-34 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 4.527 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.886 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 94 kali.
(Baca: Banjir Masih Jadi Bencana Terbanyak di Indonesia hingga Maret 2025 )