Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 Indonesia memproduksi buah durian sekitar 1,71 juta ton.
Buah yang memiliki julukan king of fruits ini bisa tumbuh di seluruh wilayah Nusantara, meskipun produksi terbesarnya berasal dari Pulau Jawa dan Sumatra.
Berikut 10 provinsi dengan volume produksi durian terbesar pada 2022:
- Jawa Timur: 419.849 ton
- Sumatra Barat: 304.119 ton
- Jawa Tengah: 211.898 ton
- Sumatra Utara: 109.944 ton
- Jawa Barat: 80.334 ton
- Sulawesi Tengah: 63.387 ton
- Sulawesi Selatan: 59.747 ton
- Banten: 59.615 ton
- Aceh: 56.574 ton
- Sumatra Selatan: 39.624 ton
Menurut Kementerian Pertanian, durian merupakan buah yang kaya serat serta mengandung berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti vitamin C, vitamin B, kalium, mangan, dan fosfor.
Karena itu, konsumsi durian dapat membantu menguatkan tulang, mencegah sembelit, mencegah anemia, menjaga kesehatan kulit, dan meningkatkan nafsu makan.
Namun, durian memiliki aroma sangat kuat, yang bagi sebagian orang bisa menimbulkan efek tidak nyaman.
Durian juga mengandung lemak tak jenuh dan glukosa tinggi yang dapat berubah menjadi senyawa alkohol, dan karenanya tidak baik dikonsumsi berlebihan.
"Bagi pengidap hipertensi dan penyakit penyertanya, seperti jantung koroner, stroke, atau gangguan ginjal, mengonsumsi durian berlebih bisa berdampak buruk terhadap penyakitnya, sehingga disarankan berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsinya," kata Kementerian Pertanian di situs resminya.
"Alkohol dan glukosa tinggi durian dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Jadi, bagi pengidap penyakit diabetes atau kencing manis juga perlu berhati-hati untuk mengonsumsi buah durian," lanjutnya.
(Baca: 10 Negara Penghasil Jeruk Terbesar, Indonesia Masuk Daftar)