Indonesia masih impor hasil tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kedelai adalah komoditas pangan dengan volume impor terbesar.
BPS mencatat, volume impor kedelai mencapai 2,49 juta ton senilai US$1,48 miliar (Cost, Insurance, and Freight/CIF) pada 2021. Impor kedelai terbesar berasal dari Amerika Serikat seberat 2,15 juta ton (86,46%) dari total impor.
Indonesia juga impor beras seberat 407,74 ribu ton dengan nilai US$183,8 juta. Impor beras terbesar berasal dari India mencapai 407,74 ribu ton (52,8%) dari total impor.
Selanjutnya, impor kacang tanah seberat 287,09 ribu ton senilai US$357,82 ribu, impor kacang hijau sebesar 114,44 ribu ton senilai US$132,86 juta, impor jagung dengan volume mencapai 8,99 ribu ton senilai US$6 ribu, dan ubi jalar seberat 38 ribu kg dengan nilai US$93,56 ribu.
Sebagai informasi, indeks produksi tanaman pangan Indonesia naik 0,61% ke level 92,51 pada 2021 dari tahun sebelumnya. Rinciannya, indeks tanaman pangan (padi) turun 0,43% ke level 81,87 pada tahun lalu. Sementara indeks tanaman pangan (palawija) naik 0,35% ke level 108,29.
(Baca: RI Doyan Impor Kedelai, Jokowi Instruksi Genjot Produksinya)