Jahe merupakan salah satu komoditas tanaman biofarmaka yang mempunyai kontribusi besar terhadap produksi hortikultura di Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi 307,24 ribu ton jahe pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 67,42% dari tahun 2020 yang sebesar 183,52 ribu ton.
Tahun 2021 merupakan tahun di mana produksi jahe mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Padahal, sejak 2017 produksi jahe di Tanah Air cenderung menurun.
Produksi jahe di Indonesia hanya sebesar 216,59 ribu ton pada 2017. Jumlahnya menurun hingga tahun 2019 menjadi 174,38 ribu ton.
Saat pandemi Covid-19 merebak, orang mencari jahe sebagai alternatif pengobatan sekaligus untuk menjaga daya tahan tubuh. Produksi jahe nasional mulai meningkat pada 2020 dan kembali meningkat signifikan pada tahun lalu.
Seiring dengan meningkatnya produksi, luas panen jahe di dalam negeri tercatat naik 42,39% dari 7,45 ribu hektare pada 2020 menjadi 10,61 ribu hektare pada 2021.
Adapun, produksi jahe pada 2021 paling tinggi terjadi di triwulan II yaitu mencapai 112,08 ribu ton dengan luas panen 3,76 ribu hektare.
Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan produksi jahe terbesar di Indonesia dengan kontribusi 9,79% terhadap produksi nasional, yakni mencapai 60,79 ribu ton dan luas panen 1,51 ribu hektare.
Kemudian, diikuti Sumatera Utara yang berkontribusi sebesar 52,24 ribu ton atau 17% dan luas panen 1,13 ribu hektare. Sementara, Jawa Timur berkontribusi sebesar 43,83 ribu ton atau 14,27% dan luas panen 1,57 ribu hektare.
(Baca Juga: 10 Negara Penghasil Jahe Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk Daftar)