Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaporkan, jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) sebanyak 274.965 orang sepanjang 2023.
Dari jumlah tersebut, PMI asal Jawa Timur mendominasi, yaitu 68.069 orang atau 24,75% dari total PMI pada tahun lalu.
Kemudian, PMI yang berasal dari Jawa Tengah berada di posisi kedua dengan jumlah 59.009 orang. Disusul PMI asal Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat masing-masing sebanyak 52.961 orang dan 33.949 orang.
Sementara, Maluku Utara merupakan provinsi asal PMI yang paling sedikit sepanjang tahun lalu dengan total hanya 12 orang. Posisinya diikuti oleh PMI asal Papua Barat dan Gorontalo dengan jumlah masing-masing 15 orang dan 20 orang.
Berikut daftar lengkap 10 provinsi asal pekerja migran Indonesia pada 2023:
- Jawa Timur: 68.069 orang
- Jawa Tengah: 59.009 orang
- Jawa Barat: 52.961 orang
- Nusa Tenggara Barat: 33.949 orang
- Lampung: 21.539 orang
- Sumatera Utara: 10.550 orang
- Bali: 9.359 orang
- Banten: 3.183 orang
- Sumatera Selatan: 2.088 orang
- Sulawesi Selatan: 2.076 orang
Sepanjang 2023, mayoritas PMI ditempatkan di Taiwan, yaitu sebanyak 83.216 orang. Jumlah itu setara 30,26% dari total populasi pekerja migran Indonesia pada periode tahun lalu.
Negara tujuan terbesar PMI berikutnya adalah Malaysia, yang menampung 72.260 orang PMI. Lalu, posisinya diikuti Hong Kong 65.916 orang dan Korea Selatan 12.580 orang.
Adapun sebagian besar atau sebanyak 66.362 PMI berprofesi sebagai pembantu rumah tangga sepanjang tahun lalu. Lalu, diikuti PMI yang bekerja sebagai pengasuh sebanyak 54.665 orang dan buruh perkebunan 25.163 orang.
(Baca: Ini Daftar Negara Tujuan Utama Pekerja Migran Indonesia Sepanjang 2023, Taiwan Juaranya)