Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 Indonesia mengekspor kendaraan tempur dan bagiannya dengan nilai total US$1,26 miliar.
Nilai ekspornya turun 18,5% dibanding 2022 (year-on-year) serta menjadi rekor terendah dalam lima tahun terakhir.
(Baca: Ekspor Kendaraan Tempur Indonesia Melemah pada 2023)
BPS mencatat, pada 2023 Indonesia mengekspor kendaraan tempur dan bagiannya ke sekitar 100 negara.
Pembeli utamanya adalah Filipina dengan transaksi US$387,35 juta, setara 30,7% dari total nilai ekspor kendaraan tempur nasional.
Negara lain yang menjadi tujuan ekspor utama adalah Vietnam, Thailand, China, Amerika Serikat, Togo, Jepang, Iran, Singapura, dan Prancis.
Secara kumulatif, 10 negara tersebut berkontribusi 78,2% terhadap total nilai ekspor kendaraan tempur nasional.
Adapun nilai ekspor kendaraan tempur Indonesia ini tampaknya masih tergolong kecil di skala global.
Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), perusahaan-perusahaan senjata dan kendaraan tempur besar bisa membukukan penjualan dengan nilai puluhan miliar dolar per tahun.
(Baca: 10 Perusahaan Pedagang Senjata Terbesar Global, Juaranya dari AS)