Aset Surat Berharga Asuransi Jiwasraya Meningkat 30% Pada 2017

12/10/2018 20:46 WIB
Image Loader
Memuat...
Aset PT Asuransi Jiwasraya (2016-2017)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

PT Asuransi Jiwasraya mengalami kesulitan likuiditas sehingga melakukan penundaan pembayaran polis yang jatuh tempo dari produk bancassurance JS Proteksi Plan. Perusahaan asuransi milik pemerintah ini meminta nasabahnya melakukan perpanjangan pencairan polisnya selama satu dengan dengan imbalan bunga 5,75%. Jatuhnya harga-harga saham dan obligasi ditengarai menjadi penyebab asuransi jiwa pertama di Indonesia ini mengalami tekanan likuiditas.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dipublikasi per 31 Desember 2017, aset Jiwasraya tumbuh  16,82% menjadi Rp 45,13 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh meningkatnya aset dalam bentuk surat berharga 30,3% menjadi Rp 30,82 triliun serta naiknya aset properti investasi 4,34% menjadi Rp 5,98 triliun. Jatuhnya harga saham maupun obligasi membuat aset Jiwasraya tertekan. Sementara kas setaranya hanya sebesar Rp 28 miliar.

Adanya dugaan mismatch antara polis yang jatuh tempo dan ketersediaan likuiditas membuat asuransi milik pemerintah tersebut terpaksa meminta penundaan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo kepada para nasabahnya. Kementerian BUMN selaku wakil pemegang saham bersama instansi terkait telah melakukan investigasi atas kejadian tersebut. Kasus ini hendaknya segera dicarikan solusi agar tidak menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor asuransi. Pasalnya kasus Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 sampai saat ini belum juga terlihat kejelasannya.

Data Stories Terkini
Databoks Premium
Databoks Premium
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua