Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat dalam beberapa pekan terakhir menjelang Lebaran Idul Fitri. Kenaikan kasus ini juga berimbas orang terkonfirmasi positif dari keseluruhan yang dites (positivity rate) Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, positivity rate Covid-19 mingguan nasional pada pekan kedua April 2023 sebesar 4,9%. Angka ini naik 1,06 poin dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 3,84%.
Padahal, jika melihat tren positivity rate Covid-19 mingguan nasional sejak awal 2023 angkanya cenderung terus menurun hingga akhir Februari 2023.
Tercatat, positivity rate Covid-19 mingguan RI kembali meningkat sejak awal Maret seperti terlihat pada grafik di atas.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengakui ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Meski demikian, Jokowi menilai penularan Covid-19 di tanah air masih terkendali. Menurut dia, jumlah kasus di Indonesia belum melewati batas yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Memang ada kenaikan, tetapi kita masih jauh di bawah standarnya WHO. Standar WHO kurang lebih 8 ribu dan kita berada di angka 600-900. Saya kira kita masih terkelola, terkendali dengan baik," ujar Jokowi dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (13/4/2023).
Maka dari itu, Jokowi kembali menekankan pentingnya vaksin untuk mencegah penularan Covid-19. Apalagi, menurut dia, Indonesia sudah memiliki imunitas sekitar 98,5% karena vaksinasi.
Ia pun mendorong masyarakat yang belum vaksin untuk vaksinasi, termasuk vaksin dosis ketiga. “Vaksinasi itu penting. Booster itu penting. Jadi yang belum itu segera booster," ujar Jokowi.
(Baca: Indonesia telah Suntikkan 68,69 Juta Dosis Vaksin Booster)