Federation of American Scientists (FAS) melaporkan ada 9 negara di dunia yang memiliki inventaris hulu ledak nuklir terbanyak di dunia pada awal 2022. Gabungan senjata nuklir sembilan negara tersebut mencapai 12.700 hulu ledak.
Sekitar 90 persen dari semua hulu ledak nuklir dimiliki oleh Rusia dan Amerika Serikat, yang masing-masing 5,977 dan 5,428 hulu ledak nuklir dalam persediaan militer mereka.
Secara global, persediaan senjata nuklir secara keseluruhan menurun, tetapi laju pengurangannya melambat dibandingkan dengan 30 tahun terakhir. Selain itu, pengurangan ini terjadi hanya karena Amerika Serikat dan Rusia masih membongkar hulu ledak yang sebelumnya sudah pensiun.
Berbeda dengan persediaan senjata nuklir secara keseluruhan, jumlah hulu ledak dalam persediaan militer global, yang terdiri dari hulu ledak yang ditugaskan untuk pasukan operasional, masih terjadi peningaktan.
FAS mengungkapkan Amerika Serikat masih berupaya untuk mengurangi persediaan nuklirnya secara perlahan. Sementara, Prancis dan Israel memiliki persediaan yang relatif stabil. Tapi Cina, India, Korea Utara, Pakistan dan Inggris, serta mungkin Rusia, semuanya dianggap meningkatkan persediaan mereka.
(baca: Tren Energi Nuklir Naik, Ini 10 Perusahaan Tambang Uranium Terbesar)