Menurut laporan Kementerian Keuangan, nilai total utang pemerintah Indonesia mencapai Rp8.253,09 triliun pada 31 Januari 2024.
Nilainya bertambah sekitar Rp108,4 triliun atau tumbuh 1,33% dibanding sebulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Jika dirinci jenisnya, utang pemerintah yang bertambah paling banyak berupa Surat Berharga Negara (SBN) Domestik.
Selama 31 Desember 2023—31 Januari 2024, utang pemerintah dalam bentuk SBN Domestik bertambah Rp65,25 triliun, sehingga menjadi Rp5.873,38 triliun.
Dalam periode sama, SBN Valas bertambah Rp32,07 triliun menjadi Rp1.404,65 triliun.
Kemudian pinjaman luar negeri bertambah Rp8,9 triliun menjadi Rp938,83 triliun.
Sementara pinjaman dalam negeri hanya bertambah Rp2,18 triliun menjadi Rp36,23 triliun.
Adapun jika dilihat dari persentase pertumbuhannya, utang yang tumbuh paling pesat adalah pinjaman dalam negeri.
Berikut rincian pertumbuhan utang pemerintah selama 31 Desember 2023—31 Januari 2024, diurutkan dari yang pertumbuhannya tertinggi:
- Pinjaman dalam negeri: tumbuh 6,4% (mom)
- SBN Valas: tumbuh 2,34% (mom)
- SBN Domestik: tumbuh 1,12% (mom)
- Pinjaman luar negeri: tumbuh 0,96% (mom)
(Baca: Utang Pemerintah Bertambah pada 2023, tapi Rasio Utang Turun)