Aktivitas penjualan eceran di Indonesia masih didominasi ritel tradisional. Hal ini terlihat dari jumlah gerai dan nilai penjualannya yang jauh lebih tinggi ketimbang gerai ritel modern.
Menurut data Euromonitor yang dihimpun United States Department of Agriculture (USDA), pada 2021 ada 3,57 juta gerai ritel tradisional di Indonesia.
Pada tahun tersebut nilai total penjualan gerai tradisional mencapai US$53,6 miliar, sedangkan total penjualan ritel modern hanya US$18,05 miliar.
Meski mendominasi, jumlah ritel tradisional ini sudah berkurang sekitar 1 juta unit dibanding empat tahun lalu. Pada 2017 gerai ritel tradisional di Indonesia jumlahnya masih sekitar 4,57 juta gerai.
Di sisi lain jumlah gerai minimarket justru mengalami peningkatan, meskipun tidak terlalu signifikan. Euromonitor mencatat pada 2017 baru ada 31.488 minimarket di Indonesia, kemudian jumlahnya bertambah menjadi 38.323 gerai pada 2021.
Sementara itu gerai ritel modern yang berformat supermarket ada 1.411 unit, ritel pom bensin 358 unit, dan hypermarket 285 unit pada 2021. Jumlah ketiganya mengalami penurunan sejak 2019.
Jika dilihat secara keseluruhan, penjualan ritel Indonesia juga turun dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi.
Pada 2019 nilai total penjualan ritel nasional masih berjumlah US$115,01 miliar, namun pada 2021 nilainya berkurang menjadi US$71,64 miliar.
(Baca: Penjualan Ritel di Indonesia Turun dalam 3 Tahun Terakhir)