Menurut laporan Momentum Works bertajuk Who Is Mixue? World’s 4th Largest F&B Chain, Decoded, Indonesia merajai pasar minuman teh di Asia Tenggara pada 2023.
Nilai pasar minuman teh di Indonesia diperkirakan mencapai US$2,28 miliar pada tahun lalu. Angka tersebut setara dengan 46,92% dari total nilai pasar minuman teh di Asia Tenggara yang mencapai US$4,86 miliar pada 2023.
Sejumlah perusahaan minuman teh yang cukup besar di Indonesia di antaranya Chatime, Xiboba, Es.teh, hingga Mixue.
Selanjutnya, Thailand menempati posisi kedua pasar minuman teh di Asia Tenggara pada 2023. Estimasi nilai pasar minuman tehh di negara tersebut mencapai US$952 juta.
Perusahaan-perusahaan minuman teh yang terkenal di Thailand antara lain ChaTraMue, Ochaya, Kamu Tea, dan Mixue.
(Baca: Jawa Barat, Provinsi Penghasil Teh Terbesar 2023)
Lalu, Vietnam di posisi ketiga dengan proyeksi nilai pasar minuman teh sebesar US$483 juta. ToCoToCo, Bobapop, Phuc Long, dan Mixue.
Kemudian, ada Malaysia dan Singapura dengan nilai pasar minuman teh masing-masing sebesar US$418 juta dan US$375 juta.
Sementara, Singapura memiliki nilai pasar minuman teh sebesar US$353 juta alias terendah di kawasan ini.
Laporan Momentum Works mengatakan, Asia Tenggara telah menjadi wilayah utama untuk ekspansi global Mixue dengan hampir 4.199 gerai di wilayah tersebut.
Mixue merupakan salah satu perusahaan gerai minuman teh ternama global masa kini. Menurut Momentum Works, perusahaan asal China itu menempati peringkat keempat perusahaan makanan dan minuman (food and beverage/F&B) dengan gerai franchise terbanyak ke-4 di dunia.
Jumlah gerai Mixue diperkirakan mencapai 36.033 gerai secara global per 30 September 2023. Jumlah gerai Mixue berada di bawah McDonalds, Starbucks, dan Subway. Sementara, KFC berada posisi kelima, berada di bawah Mixue.
(Baca: Mixue Punya Gerai Terbanyak ke-5 di Dunia, Burger King Kalah)