Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di dunia. Berdasarkan data kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi ekspor batu bara Indonesia pada 2020 mencapai 405 juta ton. Nilai ini telah mencapai 102,5% dari target ekspor yang ditetapkan di awal sebesar 395 juta ton.
Indonesia tercatat memproduksi batu bara mencapai 563,73 juta ton. Sebagian besar atau 71,8% batu bara Indonesia tidak digunakan untuk konsumsi dalam negeri, melainkan diekspor ke negara lain.
Negara tujuan ekspor batu bara Indonesia terbesar adalah Tiongkok, yakni mencapai 127,7 juta ton. Jumlah itu setara dengan 32% dari total volume ekspor batu bara pada 2020.
India menjadi negara tujuan ekspor batu bara Indonesia terbesar kedua mencapai 97,5 juta ton (24%). Menyusul berikutnya Filipina dan Jepang dengan besaran masing-masing 27,4 juta ton (6,8%) dan 26,9 juta ton (6,6%).
Kemudian, ekspor batu bara dari Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar 26,1 juta ton (6,4%). Lalu, Indonesia mengekspor batu bara ke Korea Selatan sebesar 24,7 juta ton (6,1%).
Berikut daftar negara tujuan ekspor batu bara Indonesia yang terbesar:
1. Tiongkok: 127,7 juta ton
2. India: 97,5 juta ton
3. Filipina: 27,4 juta ton
4. Jepang: 26,9 juta ton
5. Malaysia: 26,1 juta ton
6. Korea Selatan: 24,7 juta ton
7. Vietnam: 17,8 juta ton
8. Taiwan: 17 juta ton
9. Thailand: 16,8 juta ton
10. Bangladesh: 7,2 juta ton
Sebagai informasi, Kementerian ESDM kini secara resmi melarang ekspor batu bara mulai Januari 2022. Larangan dilakukan di tengah kekhawatiran terhadap rendahnya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri.
(Baca: Daftar Perusahaan Pemasok Batu Bara DMO Terbesar di Indonesia)