Mayoritas Pemanfaatan Biodiesel Untuk Domestik

1
Hanna Farah Vania 28/06/2022 14:23 WIB
Image Loader
Memuat...
Realisasi Pemanfaatan Biodiesel 2018-Mei 2022 (Juta KL)
databoks logo
warning

Mohon maaf, telah terjadi kesalahan

Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha memperbaikinya.

Kembali ke Home
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pemerintah menjadikan biodiesel sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk mendukung upaya transisi energi. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), implementasi pemanfaatan biodiesel dari tahun ke tahun terus meningkat.

Di 2018, produksi biodiesel mencapai 6,2 juta kiloliter (kl) dengan alokasi untuk domestik sebesar 3,8 juta kl dan ekspor 1,8 juta kl. Lalu, di tahun 2019, jumlahnya meningkat menjadi 8,4 juta kl dengan alokasi domestik 6,4 juta kl dan 1,3 juta kl untuk ekspor.

Pada 2020, produksi biodiesel sebesar 8,6 juta kl dan mayoritas diperuntukkan bagi pemanfaatan di dalam negeri, sebesar 8,4 juta kl. Sementara yang diekspor hanya sebesar 35,8 ribu kl. Pada 2021, produksinya semakin meningkat hingga 10,2 juta kl dengan alokasi ke domestik sebesar 9,3 juta kl.

Untuk ekspor 2021, nilainya sedikit bertambah dari tahun lalu yaitu 146,9 ribu kl. Lalu, per Mei 2022, produksinya sudah mencapai 3,4 juta kl dengan alokasi ke domestik 3,3 juta kl dan ekspor 2 ribu kl.

Selain untuk domestik dan ekspor, produksi biodiesel juga dialokasikan untuk stok yang disimpan di dalam tangki timbun setiap tahunnya.

Pemerintah menjadikan biodiesel sebagai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi melalui mandatori biodiesel. Sejak 2014, pemerintah memulai program B10 dan hingga kini campurannya berada di B30.

Ini menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam pemanfaatan biodiesel dengan campuran terbesar di dunia, yaitu 30 persen. Menurut Kementerian ESDM, kebijakan strategis ini memberikan dampak ekonomi dan lingkungan.

"Pada 2021, nilai ekonomi dari implementasi B30 mencapai lebih dari USD 4 miliar dan berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 25 juta CO2e," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif pada suatu konferensi, Kamis (24/3/22).

Saat ini, Kementerian ESDM sedang membentuk indikator keberlanjutan untuk biodiesel melalui Indonesia Bioenergy Sustainable Indicator (IBSI). Di dalamnya terdapat sejumlah indikator seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua