Laporan Brandirectory bertajuk ‘Oil and Gas 50 2021 Rangking’ mencatat sejumlah perusahaan minyak dan gas (migas) dengan valuasi tinggi pada tahun ini. Dalam laporan tersebut, Shell merupakan perusahaan migas dengan valuasi tertinggi, yakni sebesar US$ 42,16 miliar.
Perusahaan migas Saudi Aramco berada di posisi kedua dengan valuasi sebesar US$ 37,48 miliar. Setelahnya ada PetroChina dengan valuasi sebesar US$ 31,42 miliar.
Perusahaan migas asal Tiongkok lainnya, Sinopec memiliki valuasi sebesar US$ 26,39 miliar. British Petroleum (BP) memiliki valuasi sebesar US$ 21,37 miliar.
Total dan Chevron masing-masing memiliki valuasi sebesar US$ 18,12 miliar dan US$ 15,93 miliar. Lalu, valuasi ExxonMobil tercatat sebesar US$ 13,43 miliar.
Perusahaan migas asal Malaysia, Petronas punya valuasi sebesar US$ 12,05 miliar. Sementara, ADNOC asal Uni Emirat Arab memiliki valuasi senilai US$ 10,76 miliar.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa nilai merek migas paling berharga di dunia mengalami penurunan 16% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini terjadi karena dampak Covid-19 yang membuat jatuhnya harga minyak.
(Baca: Tren Harga Minyak Mentah Indonesia Semakin Tinggi)