Selama 5 tahun sejak 2005 hingga 2010, impor BBM jenis automotive diesel oil (ADO) atau yang biasa dikenal dengan minyak solar ini naik-turun seiring dengan fluktuasi harga minyak mentah dan permintaan.
Data Kementerian ESDM mencatat, impor minyak solar pada tahun 2005 sempat naik mencapai level tertinggi 14,5 juta kiloliter. Padahal pada saat itu harga minyak mentah dunia meroket dari US$25 per barrel menjadi sekitar US$60 per barel. Pada tahun itu, pemerintah juga dua kali menaikkan harga BBM pada Maret dan Oktober. Lalu setahun berikutnya, 2006, volume impor solar turun menjadi 10,8 juta kiloliter dan kembali naik pada 2007 dan 2008 masing-masing 12,4 dan 12,3 juta kiloliter.
Sejak kuartal pertama tahun 2008, pemerintah bertekad menekan impor solar dan Premium. Hal ini karena ada tambahan produksi dari kilang minyak dalam negeri. Hasilnya, pada 2009 dan 2010, impor solar turun menjadi 8,5 juta kiloliter pada 2009 dan 8,4 juta kiloliter pada 2010.