Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 seluruh Indonesia pada Mei 2025 mencapai US$165,64 juta .
Nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 tersebut naik 78,78% dibandingkan bulan sebelumnya.
(Baca: Indonesia Impor Persiapan Kakao Senilai US$ 70,41 Juta dari Guinea pada 2023)
Kep. Riau mencatatkan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 tertinggi dengan US$65,82 juta. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini naik 95,07% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Setelahnya Kalimantan Selatan di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 di provinsi ini tumbuh 1.132,73%. Jumlah nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 di provinsi ini dilaporkan US$59,44 juta. Adapun untuk periode sebelumnya tercatat sebanyak US$6,35 juta .
Berikutnya, Sumatera Utara dengan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 US$14,21 juta (naik 166,72%), Kalimantan Timur dengan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 US$7,88 juta (naik 221,5%) dan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 di Jawa Timur turun 49,64% menjadi US$4,61 juta dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Papua New Guinea pada 2023)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung asal pelabuhan kode hs 89 tertinggi pada Mei 2025:
- Kep. Riau US$65,82 juta
- Kalimantan Selatan US$59,44 juta
- Sumatera Utara US$14,21 juta
- Kalimantan Timur US$7,88 juta
- Jawa Timur US$4,61 juta
- DKI Jakarta US$3,95 juta
- Banten US$3,92 juta
- Kalimantan Utara US$2,25 juta
- Kalimantan Barat US$2,17 juta
- Nusa Tenggara Timur US$900,08 ribu