Pemerintah Arab Saudi mengucurkan dana bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina senilai US$2 juta atau Rp31,4 miliar (asumsi kurs Rp15.709 per US$) pada Senin (16/10/2023).
Bantuan itu disalurkan melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melayani kebutuhan pengungsi di Palestina.
(Baca: 10 Hari Perang Israel-Palestina, Korban Jiwa Tembus 4.100 Orang)
Sebelumnya, pada 2022 Arab Saudi pernah menyumbangkan bantuan untuk pengungsi Palestina senilai US$27 juta atau sekitar Rp424 miliar melalui UNRWA.
Namun, sejak perang Israel-Palestina meletus awal Oktober 2023, ini merupakan tambahan bantuan pertama dari negeri kaya minyak tersebut.
Selain Arab Saudi, ada sejumlah negara lain yang sudah mengucurkan bantuan serupa melalui UNRWA, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, Kuwait, dan Skotlandia dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Jika diakumulasikan, total dana bantuan kemanusiaan dari 5 negara tersebut mencapai US$28,91 juta atau sekitar Rp454 miliar. Namun, jumlah ini masih jauh dari total kebutuhan.
Menurut estimasi United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), saat ini ada sekitar 1,3 juta warga Palestina yang butuh bantuan mendesak, dan total dana bantuan yang diperlukan adalah US$294 juta atau sekitar Rp4,6 triliun.
Mayoritas bantuan tersebut diperlukan untuk penyediaan pangan, tempat tinggal pengungsi, dan koordinasi penyaluran bantuan.
"Perlu ada penguatan koordinasi sipil-militer untuk memfasilitasi transportasi serta pengiriman pasokan bantuan menembus perbatasan Jalur Gaza dengan aman," kata OCHA dalam laporan Hostilities in Gaza and Israel edisi 12 Oktober 2023.
"Banyak juga pos pengungsian yang infrastrukturnya tidak memadai. Sebagian besar pos sudah mencapai daya tampung maksimum, sedangkan pengungsi akan semakin banyak berdatangan," lanjutnya.
(Baca: Warga Palestina Butuh Bantuan Rp4,6 Triliun, Mayoritas untuk Makan)