Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Tolikara, pada 2023 tercatat Rp2008,38 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1834,25 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,5%.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Hindu di Maluku 2019-2024)
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp514,77 ribujuta. PDRB ini tumbuh 3,74%.
Kemudian sektor konstruksi tumbuh 4,91% menjadi Rp472,45 ribujuta, PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang kali ini pertumbuhan negatif -1,02% menjadi Rp447,46 ribujuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp128,43 ribujuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Manokwari pada 2023)
Distribusi PDRB di Kabupaten Tolikara pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Tolikara ini adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan kontribusi mencapai 25,66%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Industri Pengolahan,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.