Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Polewali Mandar, pada 2024 mencapai Rp17,77 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp16 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 1,87%.
(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kabupaten Bantaeng 121,78 Ribu dan Angka Pengangguran 2,57%)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 490,03 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.448 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 376,5.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Polewali Mandar pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp7,9 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 6,06% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp6,85 jutajuta.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Polewali Mandar ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 7,93% menjadi Rp2,73 jutajuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh PDRB sektor industri pengolahan yang kali ini tumbuh 5,2% menjadi Rp1,16 jutajuta.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Minahasa Tenggara 2,76%)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp940,13 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 7,04% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp853,45 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Polewali Mandar pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Polewali Mandar ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 39,01%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Transportasi dan Pergudangan,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.