Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Tulang Bawang, pada 2024 tercatat Rp30,5 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp28,22 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,88%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan di Kab. Lampung Utara 2018 - 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 436,04 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp67.725 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 154.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Tulang Bawang merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp10,38 jutajuta. PDRB ini tumbuh 0,16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp9,93 jutajuta.
Setelahnya sektor industri pengolahan tumbuh 6,62% menjadi Rp7,64 jutajuta, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor diurutan ketiga dengan PDRB Rp3,68 jutajuta (8,04%).
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Bungo Menurut Sektor pada 2024)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp1,61 jutajuta. Sektor ini tercatat tumbuh 9,19% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp1,44 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Tulang Bawang pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Tulang Bawang ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 32,99%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Jasa Perusahaan.