Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 17.026 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 12.116 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat, alokasi untuk kecantikan relatif kecil. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Lampung Utara mencapai Rp 966.833 pada tahun 2024. Pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 1,76% dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan yang mencapai Rp 567.419 dan bukan makanan sebesar Rp 399.414, proporsi pengeluaran untuk kecantikan juga masih tergolong rendah.
Pengeluaran masyarakat di Kabupaten Lampung Utara secara umum mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan meningkat sebesar 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Namun, peningkatan ini tidak serta merta berdampak positif pada pengeluaran untuk kecantikan, yang justru mengalami sedikit penurunan.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lampung Utara cenderung fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2019 sebesar 18,9%, pengeluaran sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 sebesar 6,4%. Selanjutnya, terjadi kenaikan kembali pada tahun 2021 dan 2022, namun pada tahun 2024 kembali mengalami penurunan. Meskipun demikian, secara keseluruhan, terlihat adanya kecenderungan peningkatan pengeluaran untuk kecantikan dalam jangka panjang.
Pada tahun 2024, Kabupaten Lampung Utara berada di peringkat ke-15 dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung dalam hal pengeluaran untuk kecantikan, serta peringkat ke-480 secara nasional. Kota Metro menempati peringkat pertama di Provinsi Lampung dengan nilai pengeluaran sebesar Rp 48.312. Kondisi ini menunjukkan bahwa minat dan kemampuan masyarakat Kabupaten Lampung Utara untuk mengeluarkan dana bagi kecantikan masih relatif rendah dibandingkan daerah lain di Provinsi Lampung.
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2024 adalah Rp 399.414, menempati urutan ke-14 dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung berada di posisi pertama dengan Rp 975.428. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan selain makanan di Kabupaten Lampung Utara masih tergolong rendah dibandingkan wilayah lain di Lampung.
Jika dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2024 mengalami sedikit penurunan. Rata-rata pengeluaran selama periode tersebut adalah Rp 17.091, sedangkan pada tahun 2024 tercatat Rp 17.026. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023), pengeluaran tahun 2024 masih lebih tinggi.
Pengeluaran tertinggi untuk kecantikan di Kabupaten Lampung Utara terjadi pada tahun 2023 dengan nilai Rp 17.643. Penurunan pada tahun 2024 menjadi anomali tersendiri, mengingat pengeluaran masyarakat secara umum mengalami peningkatan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh perubahan prioritas konsumsi masyarakat atau faktor-faktor lain yang belum teridentifikasi.
Lima kabupaten/kota dengan nilai pengeluaran kecantikan tahun terakhir tertinggi di Lampung adalah Kota Metro (Rp 48.312) dengan pertumbuhan 10,6% dan menempati peringkat pertama se-Provinsi. Lalu Kota Bandar Lampung (Rp 41.020) dengan pertumbuhan -28.3%, Kabupaten Tulang Bawang (Rp 33.610) dengan pertumbuhan 13.9%, Kabupaten Way Kanan (Rp 31.831) dengan pertumbuhan 43.8% serta Kabupaten Lampung Tengah (Rp 31.651) dengan pertumbuhan 30.2%.
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Provinsi Lampung dengan nilai Rp 975.428 pada tahun 2024, meningkat 6,3% dari tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.776.286, juga menempati posisi pertama di provinsi. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 800.857, menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih rendah yaitu 3,5%. Pertumbuhan yang stabil pada pengeluaran non-makanan menunjukkan bahwa masyarakat Kota Bandar Lampung cenderung memprioritaskan kebutuhan sekunder dan tersier, mengindikasikan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Lampung.
Kota Metro
Kota Metro menunjukkan performa yang solid dalam pengeluaran masyarakat, dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 852.148 pada tahun 2024, meningkat tipis 0,8% dari tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan adalah Rp 1.636.983, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 7,2%. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami peningkatan yang baik, mencapai Rp 784.835 dengan pertumbuhan 15,2%. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa Kota Metro mampu menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakatnya, khususnya dalam sektor makanan dan non-makanan.
Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan yang mencolok dalam pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan melonjak 46,2% menjadi Rp 614.720 pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 49% menjadi Rp 1.436.836. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencatat pertumbuhan tertinggi di antara kabupaten/kota lain, yaitu 51,2% menjadi Rp 822.116. Kenaikan yang signifikan ini menunjukkan adanya perbaikan ekonomi yang pesat di Kabupaten Pesisir Barat, terutama dalam sektor makanan dan non-makanan.
Kabupaten Way Kanan
Kabupaten Way Kanan mencatat pertumbuhan yang stabil dalam pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan meningkat 18,5% menjadi Rp 503.497 pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan juga mengalami peningkatan sebesar 17% menjadi Rp 1.187.972. Pengeluaran untuk makanan juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, mencapai Rp 684.475 dengan peningkatan 15,9%. Data ini menggambarkan bahwa Kabupaten Way Kanan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan peningkatan yang konsisten baik dalam sektor makanan maupun non-makanan.