Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Metro, pada 2023 mencapai Rp7865,46 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp7224,29 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,79%.
(Baca: PDRB ADHB di Kota Tebing Tinggi Menurut Sektor pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 175,53 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp45.240 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 260.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,42 jutajuta. PDRB ini tumbuh 5,9%.
Di urutan kedua adalah sektor industri pengolahan tumbuh 1,33% menjadi Rp1,22 jutajuta, kemudian sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 13,3% menjadi Rp776,49 ribujuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Agam Menurut Sektor pada 2023)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp537,02 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Metro pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Metro ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 18,4%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor informasi dan komunikasi, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.