Banyak Warga Ingin Indonesia Tiru Jepang dalam Hal Ekonomi

Ekonomi & Makro

Lite

Monavia Ayu Rizaty 08/04/2022 08:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei Lowy Institute, sebanyak 26% responden memilih Jepang sebagai model pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan.

Negara Terbaik untuk Model Pembangunan Ekonomi Indonesia di Masa Depan (2021*)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Banyak Warga Ingin Indonesia Tiru Jepang dalam Hal Ekonomi

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Negara Terbaik untuk Model Pembangunan Ekonomi Indonesia di Masa Depan (2021*)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Mayoritas warga menilai pembangunan ekonomi Indonesia harus mencontoh Jepang. Hal ini tercatat dalam laporan survei Indonesia Poll 2021 yang dirilis lembaga riset asal Australia Lowy Institute pada awal 2022.

Menurut survei tersebut, lebih dari seperempat atau 26% responden memilih Jepang sebagai model pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan.

Kemudian sebanyak 20% responden memilih Amerika Serikat, 13% memilih Tiongkok, dan 12% memilih Singapura.

Namun, ada juga 9% responden yang menilai bahwa Indonesia harus membangun model ekonominya sendiri tanpa perlu meniru negara lain.

Survei ini dilakukan selama periode 29 November-24 Desember 2021. Survei melibatkan 3.000 responden berusia 17-65 tahun, yang tersebar di 33 provinsi Indonesia.

Survei dilakukan dengan metode wawancara menggunakan stratified random sample, serta memiliki margin of error sebesar 1,8%.

Editor : Adi Ahdiat