Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Takalar, pada 2024 tercatat Rp13,43 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp12,87 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 330 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp42.358 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 313.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,66 jutajuta. Nominal ini tumbuh 3,74%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,32% menjadi Rp1,72 jutajuta, kemudian sektor konstruksi tumbuh 2,9% menjadi Rp973,2 ribujuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah real estate dengan PDRB Rp690,42 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Takalar pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Takalar ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 46,93%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor real estate.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Jasa Perusahaan.