Perekonomian Kabupaten Karawang tercatat mengalami kontraksi terdalam di antara kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat pada tahun 2020. Hal itu diukur menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) lapangan usaha atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 yang turun sebesar 3,59% menjadi Rp 157,84 triliun pada 2020. Tahun sebelumnya PDRB kabupaten ini sebesar Rp 163,73 triliun.
Kontraksi perekonomian terdalam terbesar kedua dialami oleh Kabupaten Bekasi. PDRB ADHK 2010 kabupten tersebut menyusut 3,3% menjadi Rp 243,2 triliun pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Begitupun dengan perekonomian Kota Bekasi yang mengalami pertumbuhan negatif 2,25% menjadi Rp 67,64 triliun pada 2020 dibanding tahun sebelumnya.
Perekonomian kabupaten/kota di Jawa Barat yang mengalami kontraksi lainnya adalah Kabupaten Bandung Barat. PDRB ADHK 2010 kabupaten tersebut turun 2,41% menjadi Rp 30,64 triliun pada 2020 dibanding tahun sebelumnya. Kemudian, perekonomian Kota Bandung mengalami kontraksi 2,28% menjadi Rp 193,14 triliun pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berikutnya, perekonomian Kota Cimahi mengalami kontraksi 2,26% menjadi Rp 22,34 triliun pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya. Kemudian perekonomian Kabupaten Purwakarta mengalami kontraksi 2,05% menjadi Rp 45,33 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya.
Demikian pula perekonomian Kota Tasikmalaya mengalami kontraksi 2,01% menjadi Rp 15,43 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya. Perekonomian Kota Depok mengalami pertumbuhan negatif 1,92% menjadi Rp 48,13 triliun pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya. Begitu pula perekonomian Kabupaten Bandung juga mengalami kontrasi 1,87% menjadi Rp 80,93 triliun pada 2020 dibanding tahun sebelumnya.