Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Gayo Lues, pada 2024 tercatat Rp3,58 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,34 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,32%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Riau Periode 2018-2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 106,14 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp33.552 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 397.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Gayo Lues merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp1,44 jutajuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -1,17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,37 jutajuta.
Setelahnya sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 13,41% menjadi Rp429,92 ribujuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 3,69% menjadi Rp393,38 ribujuta.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Selatan Periode 2018-2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp336,07 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 6,78% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp310,07 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Gayo Lues pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Gayo Lues ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 37,8%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.