BI Proyeksikan Ekonomi Dunia Bakal Tumbuh 5% pada 2021

Ekonomi & Makro

Lite

Yosepha Pusparisa 24/11/2020 16:24 WIB

URL telah disalin

Memuat...

BI memproyeksikan, perekonomian dunia pada 2020 terkontraksi hingga 3,8%. Namun meningkat pada 2021 di titik 5%. Hal ini didukung stimulus fiskal dan moneter, serta aktivitas ekonomi yang meningkat.

Pertumbuhan Ekonomi Dunia (Year on Year)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

BI Proyeksikan Ekonomi Dunia Bakal Tumbuh 5% pada 2021

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pertumbuhan Ekonomi Dunia (Year on Year)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pandemi Covid-19 mampu mengguncang perekonomian dunia. Sebab pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini diperkirakan masih terkontraksi. Apalagi sepanjang kuartal I-2020 hingga kuartal III-2020 secara berturut-turut, perekonomian dunia berada di bawah 0%.

Tahun 2019, produk domestik bruto (PDB) dunia masih tumbuh 2,8%. Adanya pandemi Covid-19 menimbulkan krisis global, sehingga Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2020 terkontraksi hingga 3,8%.

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi dunia akan kembali tumbuh pada 2021 menjadi 5% berdasarkan proyeksi BI. Sebab sejak kuartal III-2020, PDB global mulai membaik. Kondisi tersebut ditengarai adanya dukungan stimulus fiskal dan moneter, ditambah lagi mobilitas masyarakat dan aktivitas perekonomian yang mulai meningkat.

(Baca: Dua Skenario Pertumbuhan Ekonomi Global 2020 Versi OECD)

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi