Jawa Masih Mendominasi Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ekonomi & Makro

Lite

Viva Budy Kusnandar 09/05/2019 09:53 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian nasional pada triwulan I 2019, yakni mencapai 59,03% dengan pertumbuhan ekonomi 5,66%.

Kontribusi dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Menurut Pulau (TW I 2019)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Jawa Masih Mendominasi Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kontribusi dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Menurut Pulau (TW I 2019)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2019 mencapai Rp 3.782,4 triliun. Sedangkan atas harga konstan 2010 mencapai 2.625 triliun, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07% dari triwulan I 2018 (YoY).

Secara spasial, Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian nasional pada triwulan I 2019, yakni mencapai 59,03% dengan pertumbuhan ekonomi 5,66%. Di urutan kedua, Sumatera dengan kontribusi 21,36% dan pertumbuhan 4,55%.

(Baca Databoks: 20 Tahun Setelah Reformasi, Ekonomi Indonesia Tumbuh Sekitar 5%)

Empat wilayah lainnya, yakni Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua kontribusinya terhadap perekonomian nasional masih di bawah 10%. Kontribusi Maluku dan Papua terhadap perekonomian Indonesia merupakan yang paling kecil, yakni hanya 2,19% dengan pertumbuhan -10,44% (mengalami kontraksi) karena penurunan penjualan hasil tambang PT Freeport Indonesia.

Editor : Hari Widowati