Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bengkulu Selatan, pada 2024 mencapai Rp7,86 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,37% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp7,2 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,25%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 176,46 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp45.375 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 284.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bengkulu Selatan pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp2,7 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 1,86% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,42 jutajuta.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Bengkulu Selatan ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 2,52% menjadi Rp1,25 jutajuta, kemudian sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 8,58% menjadi Rp827,48 ribujuta.
Terakhir, PDRB di Kabupaten Bengkulu Selatan, untuk urutan lima besar adalah konstruksi dengan nilai Rp439,52 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 6,22% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp410,92 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bengkulu Selatan pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bengkulu Selatan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 31,38%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor jasa keuangan dan asuransi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.