Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bengkulu Selatan, pada 2023 tercatat Rp7201,15 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp6712,8 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,26%.
(Baca: Prakiraan Cuaca Hari Ini di Langkat, Hari Ini Akan Hujan Ringan)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 173,13 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp42.000 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 284.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bengkulu Selatan pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp2,42 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 1,38% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,25 jutajuta.
Setelahnya sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 2,86% menjadi Rp1,19 jutajuta kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib diurutan ketiga dengan PDRB Rp739,44 ribujuta (6,8%).
(Baca: Info Gempa Jumat, 03 Januari 2025 di Bengkulu Selatan 4,7 M, Tak Berpotensi Tsunami)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp410,92 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 5,46% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp377,49 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bengkulu Selatan pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bengkulu Selatan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 32,16%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor jasa keuangan dan asuransi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.