Bank Indonesia (BI) memperkirakan, penjualan eceran pada September 2021 kembali terkontraksi setelah membaik pada Agustus 2021. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diperkirakan sebesar 190,3 poin. Angka tersebut menunujukan kontraksi sebesar 1,1% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 192,5 poin (month-to-month/mom).
Kinerja penjualan eceran menurun meskipun kebijakan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah diperlonggar dan mobilitas masyarakat mulai meningkat. Beberapa kelompok IPR pada September 2021 diperkirakan mengalami kontraksi, terutama pada kelompok suku cadang dan aksesoris yang terkontraksi 7,3% (month-to-month/mom). Penjualan makanan, minuman dan tembakau juga diramal terkontraksi sebesar 2,1% (mom).
Di sisi lain, penjualan perlengkapan rumah tangga lainnya tumbuh 2,2% (mom), penjualan bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh 13,9% (mom). Demikian pula dengan penjualan peralatan informasi dan komunikasi yang tumbuh 2,7% (mom).
Lalu, penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi juga akan membaik tumbuh 0,8% (mom). Penjualan subkelompok sandang akan tumbuh 6,3% dan penjualan kelompok barang lainnya juga akan tumbuh 3,6% (mom).
Adapun, kinerja penjualan eceran secara tahunan (year-on-year/yoy) diprediksi terjadi perbaikan. Pasalnya, kontraksi nilai IPR pada September 2021 sebesar 1,8%, lebih kecil dibandingkan kontraksi 2,1% pada Agustus 2021.
(baca : Kinerja Penjualan Eceran Terkontraksi pada Juli 2021)