Industri Manufaktur RI Menguat Awal Kuartal IV 2025, Ditopang Pasar Domestik

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 03/11/2025 10:57 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei S&P Global, industri manufaktur Indonesia menguat pada awal kuartal IV 2025, ditopang naiknya permintaan dari pasar domestik.

Purchasing Managers Index/PMI Industri Manufaktur Indonesia (Januari 2020-Oktober 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Industri Manufaktur RI Menguat Awal Kuartal IV 2025, Ditopang Pasar Domestik”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Purchasing Managers Index/PMI Industri Manufaktur Indonesia (Januari 2020-Oktober 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Industri manufaktur Indonesia menguat pada awal kuartal IV atau Oktober 2025, ditopang naiknya permintaan dari pasar domestik.

Kondisi ini terlihat dari laporan Purchasing Managers Index (PMI) yang dirilis S&P Global Market Intelligence.

(Baca: Gelombang PHK di Indonesia Melandai pada Kuartal III 2025)

S&P Global menyusun indeks tersebut berdasarkan survei terhadap manajer di ratusan sampel perusahaan manufaktur.

Hal yang disurvei meliputi pertumbuhan produksi, pesanan ekspor dan domestik, jumlah tenaga kerja, hingga stok bahan yang dibeli setiap perusahaan.

Hasil surveinya diolah menjadi skor berskala 0-100. Skor PMI di bawah 50 mencerminkan pelemahan atau kontraksi; skor 50 artinya stabil atau tak ada perubahan; dan skor di atas 50 menunjukkan penguatan atau ekspansi dibanding bulan sebelumnya.

Pada Oktober 2025, skor PMI manufaktur Indonesia naik ke level 51,2, mengindikasikan ada lebih banyak industri yang masuk zona ekspansi.

"Perbaikan kondisi sektor manufaktur Indonesia semakin menguat pada awal kuartal keempat tahun 2025, memberikan prospek positif pada bulan-bulan mendatang," kata S&P Global dalam siaran pers, Senin (3/11/2025).

Mereka menemukan, penguatan ini terjadi karena bertambahnya pesanan dari pasar domestik, sedangkan permintaan dari luar negeri justru berkurang.

"Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ini terutama didorong oleh pasar domestik," kata S&P Global.

"Produsen Indonesia melaporkan penurunan baru selama dua bulan berturut-turut pada bisnis ekspor baru, di tengah lemahnya permintaan di pasar internasional," kata mereka.

(Baca: Proyeksi Ekonomi RI 2025 Melambat, Seiring Melemahnya Negara Mitra)

Editor : Adi Ahdiat